Kamis, 30 Juni 2016

Resume Materi Prosedur Evaluasi Pembelajaran _ Belajar & Pembelajaran


Dalam program pembelajaran, kita perlu memperhatikan tujuan pembelajaran, materi ,dan metode sehingga proses pembelajaran akan lebih optimal. Hal lain yang tidak kalah penting adalah evaluasi terhadap program pembelajaran agar bisa mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan dan untuk mengetahui efektifitas program pembelajaran yang digunakan.

Pelaksanakan evaluasi harus mengacu pada prosedur yang ada. Prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah ditentukan. Oleh karena itu prosedur evaluasi pembelajaran sangat diperlukan.

Prosedur evaluasi pembelajaran adalah tahap-tahap didalam melakukan kegiatan evaluasi pada pembelajaran yang dimulai dari memfokuskan evaluasi pembelajaran, mendesain evaluasi pembelajaran yang didalamnya terdapat penyusunan rancangan dan instrumen, mengumpulkan data dan informasi, menganalisis data dan informasi, mengelola evaluasi pembelajaran, melaporkan hasil evaluasi pembelajaran hingga menggunakan evaluasi pembelajaran.

Arikunto dalam Dimyati dan Mudjiono (2006:227-231) membagi prosedur evaluasi pembelajaran menjadi lima tahapan yakni:

1. Penyusunan Rancangan
Untuk memperjelas penyusunan rancangan evaluasi pembelajaran, akan diuraikan secara singkat tiap-tiap langkah kegiatannya :
  • Menyusun latar belakang yang berisikan dasar pemikiran dan/atau rasional penyelenggaraan evaluasi.
  • Problematika berisikan rumusan permasalahan/problematika yang akan dicari jawabannya baik secara umum maupun terinci.
  • Tujuan evaluasi merupakan rumusan yang sesuai dengan problematika evaluasi pembelajaran, yakni perumusan tujuan umum dan tujuan khusus.
  • Populasi dan sample, yakni sejumlah komponen pembelajaran yang dikenai evaluasi pembelajaran dan/atau yang dimintai informasi dalam kegiatan evaluasi pembelajaran.
  • Instrumen adalah semua jenis alat pengumpulan informasi yang diperlukan sesuai dengan teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam evaluasi pembelajaran.
  • Sumber data adalah dokumen, kegiatan, atau orang yang dapat memberikan informasi atau data yang diperlukan.
  • Teknik analisis data, yakni cara/teknik yang digunakan untuk menganalisis data yang disesuaikan dengan bentuk problematika dan jenis data.

2. Penyusunan Instrumen
Langkah-langkah penyusunan instrumen adalah :
  • Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan instrumen yang akan disusun.
  • Membuat kisi-kisi yang mencanangkan tentang perincian variabel dan jenis instrument yang akan digunakan untuk mengukur bagian variabel yang bersangkutan.
  • Membuat butir-butir instrument evaluasi pembelajaran yang dibuat berdasarkan kisi-kisi, dan
  • Menyunting instrumen evaluasi pembelajaran yang meliputi: mengurutkan butir menurut sistematika yang dikehendaki evaluator untuk mempermudah pengolahan data, menuliskan petunjuk pengisian dan indentitas serta yang lain, dan membuat pengantar pengisian instrument.
3. Pengumpulan Data
 Dalam pengumpulan data dapat diterapkan berbagai teknik pengumpulan data diantaranya :

a) Kuesioner,
b) Wawancara,
c) Pengamatan,
d) Studi Kasus.

4. Analisis Data dan Informasi
Dalam kegiatan evaluasi pemebelajaran, analisis data yang paling banyak dilaksanakan adalah analisis deskriptif kualitatif yang ditunjang oleh data-data kuantitatif hingga menghasilkan informasi yang berguna.

5. Penyusunan Laporan
Dalam laporan evaluasi pembelajaran harus berisikan pokok-pokok berikut:
a. Tujuan evaluasi,
b. Problematika,
c. Lingkup dan Metodologi evaluasi pembelajaran,
d. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran,
e. Hasil evaluasi Pembelajaran.

Sementara Arifin (2010:88-114) menjelaskan tahapan prosedur mengebangkan evaluasi sebagai berikut

a. Perencanaan Evaluasi
Hal ini dimaksudkan agar hasil yang diperoleh dapat lebih maksimal. Perencanaan ini penting bahkan mempengaruhi prosedur evaluasi secara menyeluruh. W.James Propham (1974) mengemukakan “maksud perencanaan evaluasi adalah untuk memfasilitasi pengumpulan data, sehingga memungkinkan membuat pernyataan yang valid tentang pengaruh sebuah efek atau yang muncul di luar program, praktik, atau kebijakan yang di teliti”

Robert H Davis, dkk (1974) mengemukakan tiga kegunaan dari perencanaan evaluasi, yaitu:
  • Perencanaan evaluasi membantu Anda untuk mengetahui apakah standar dalam menyatakan sikap atau perilaku telah mencapai sasaran atau tidak, jika demikian sasaran akan dinyatakan ambigu dan Anda akan kesulitan merancang tes untuk mengukur prestasi siswa;
  • Perencanaan evaluasi adalah proses awal yang dipersiapkan untuk mengumpulkan informasi yang tersedia;
  • Rencana evaluasi menyediakan waktu yang cukup untuk mendesain tes. Untuk merancang sebuah tes yang baik memerlukan persiapan yang cermat dan kualitas tes biasanya membaik jika dirancang dengan cara tidak tergesa-gesa. Implikasinya adalah perencanaan evaluasi harus dirumuskan secara jelas dan spesifik, terurai dan konprehensif sehingga perencanaan tersebut bermakna dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya dengan menetapkan tujuan-tujuan tingkah laku (behavioral objective)atau indikator yang akan dicapai, dapat mempersiapkan pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan serta dapat menggunakan waktu yang tepat.
b. Pelaksanaan Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi artinya bagaimana cara melaksanakan suatu evaluasi sesuai dengan perencanaan evaluasi. Artinya tujuan evaluasi, model dan jenis evaluasi, objek evaluasi, instrumen evaluasi, sumber data, semuanya sudah dipersiapkan pada tahap perencanaan evaluasi yang pelaksanaannya bergantung pada jenis evaluasi yang digunakan. Jenis evaluasi yang digunakan akan memengaruhi seorang evaluator dalam menentukan prosedur, metode, instrumen, waktu pelaksanaan, sumber data dan sebagainya.

c. Monitoring Pelaksanaan Evaluasi
Monitoring dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan evaluasi pembelajaran telah sesuai dengan perencanaan evaluasi yang telah ditetapkan atau belum, dengan tujuan untuk mencegah hal-hal negatif dan meningkatkan efisiensi pelaksanaan evaluasi. Monitoring mempunyai dua fungsi pokok, yaitu:
  1. Melihat relevansi pelaksanaan evaluasi dengan perencaan evaluasi;
  2. Melihat hal-hal apa yang terjadi selama pelaksanaan evaluasi dengan mencatat, melaporkan dan menganalisis faktor-faktor penyebabnya.
Dalam pelaksanaannya dapat digunakan teknik:
  • Observasi partisipatif;
  • Wawancara bebas atau terstruktur;
  • Studi dekumentasi. Hasil dari monitoring dapat dijadikan landasan dan acuan untuk memperbaiki pelaksanaan evaluasi selanjutnya.
d. Pengolahan Data
Mengolah data berarti mengubah wujud data yang sudah dikumpulkan menjadi sebuah sajian data yang menarik dan bermakna. Data hasil evaluasi yang berbentuk kualitatif diolah dan dianalisis secara kualitatif, sedangkan data hasil evaluasi yang berbentuk kuantitatif diolah dan dianalisis dengan bantuan statistika deskriptif maupun statistika inferensial.

Ada empat langkah pokok dalam mengolah hasil penelitian, yaitu:
  1. Menskor, yaitu memberikan skor pada hasil evaluasi yang dapat dicapai oleh perserta didik. Untuk menskor atau memberikan angka diperlukan tiga jenis alat bantu yaitu kunci jawaban, kunci skoring dan pedoman konversi
  2. Mengubah skor mentah menjadi skor standar dengan norma tertentu
  3. Mengkonversikan skor standar ke dalam nilai, baik berupa huruf atau angka
  4. Melakukan analisis soal (jika diperlukan) untuk mengatahui derajad validitas dan reliabilitas soal, tingkat kesukaran sola (difficulty index) dan daya pembeda
e. Pelaporan Hasil Evaluasi
Laporan kemajuan belajar peserta didik merupakan sarana komunikasi antara sekolah, peserta didik dan orang tua dalam upaya mengembangkan dan menjaga hubungan kerja sama yang harmonis. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
  1. Konsisten dengan pelaksanaan nilai di sekolah
  2. Memuat perincian hasil belajar peserta didik beradasarkan kriteria yang telah ditentukan dan dikaitkan dengan penilaian yang bermanfaat bagi perkembangan peserta didik;
  3. Menjamin orang tua akan informasi permasalahan peserta didik dalam belajar; 
  4. Mengandung berbagai cara dan strategi berkomunikasi;
  5. Memberikan informasi yang benar, jelas, komprehensif dan akurat.
Laporan kemajuan dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu:
  1. Laporan prestasi mata pelajaran, yang berisi informasi tentang pencapaian komptensi dasar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Prestasi peserta didik dilaporkan dalam bentuk angka yang menunjukkan penguasaan komptensi dan tingkat penguasaannya;
  2. Laporan pencapaian, yang menggambarkan kualitas pribadi peserta didik sebagai internalisasi dan kristalisasi setelah peserta didik belajar melalui berbagai kegiatan, baik intra, ekstra dan ko kurikuler.
f. Penggunaan Hasil Evaluasi
Salah satu pengguanan hasil evaluasi adalah laporan. Laporan yang dimaksudkan untuk memberikan feedbackkepada semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran, baik secara langsung maupun tidak langsung. Remmer (1967) mengatakan “kita bahas di sini penggunaan hasil untuk membantu siswa memahami diri mereka lebih baik, menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan murid kepada orang tua dan membantu guru dalam perencanaan instruksi”.

Julian C. Stanley dalam Dimyati dan Mudjiono (1994) mengemukakan ”hanya apa yang harus dilakukan, tentu saja, tergantung pada tujuan program”. Secara umum terdapat lima penggunaan hasil evaluasi untuk keperluan sebagai berikut :
  1. Laporan Pertanggungjawaban, dengan asumsi banyak pihak yang berkepentingan terhadap hasil evaluasi, oleh karena itu laporan ke berbagai pihak sebagai bentuk akuntabilitas publik
  2. Seleksi, dengan asumsi setiap awal dan akhir tahun terdapat peserta didik yang masuk sekolah dan menamatkan sekolah pada jenjang pendidikan tertentu dimana hasil evaluasi dapat digunakan untuk menyeleksi baik ketika masuk sekolah/jenjang atau jenis pendidikan tertentu, selama mengikuti program pendidikan, pada saat mau menyelesaikan jenjang pendidikan, maupun ketika masuk dunia kerja
  3. Promosi, dengan asumsi prestasi yang diperoleh akan diberikan ijazah atau sertifikat sebagai bukti fisik setelah dilakukan kegiatan evaluasi dengan kriteria tertentu baik aspek ketercapaian komptensi dasar, perilaku dan kinerja peserta didik.
  4. Diagnosis, dengan asumsi hasil evaluasi menunjukkan ada peserta didik yang kurang mampu menguasai kompetensi sesuai dengan kriteria yang yang telah ditetapkan maka perlu dilakukan diagnosis untuk mencari faktor-faktor penyebab bagi peserta didik yang kurang mampu dalam menguasai komptensi tertentu sehingga diberikan bimbingan atau pembelajaran remedial. Bagi yang telah menguasai kompetensi lebih cepat dari peserta didik yang lain, mereka juga berhak mendapatkan pelayanan tindak lanjut untuk mengoptimalkan laju perkembangan mereka.
  5. Memprediksi Masa Depan Peserta Didik, tujuannya adalah untuk mengetahui sikap, bakat, minat dan aspek-aspek kepribadian lainnya dari peserta didik, serta dalam hal apa peserta didik diangap paling menonjol sesuai dengan indikator keunggulan, agar dapat dianalisis dan dijadikan dasar untuk pengembangan peserta didik dalam memilih jenjang pendidikan atau karier pada masa yang akan datang. 

Sumber belajar:
Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Alfabeta
Budiningsih, C Asri. 2006. Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Baharudin & Wahyuni. 2015. Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Ar Ruz Media.
Cahyo, Agus N. 2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan Populer. Yogyakarta: Diva Pers
Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
dll

0 komentar:

Posting Komentar