Jumat, 08 Januari 2016

Meter, Gram, Liter, Dari Manakah Asalnya?

 
Bismillaahirrohmaanirrohiim..

Hai Bun, yuk cerita sambil belajar. Kali ini kita akan membahas tentang satuan, meter, gram, dan liter, darimanakah asalnya? Selamat membaca ^_^

Dahulu kala di sebuah kota kecil, ada toko yang terkenal baik sekali pada semua pelanggannya. Namanya toko Kain Hafiz.
P: "Assalamu'alaykum. Bolehkah aku membeli 10 jengkal kain sutra?"
H: "Wa'alaykumussalam. Tentu saja. Tunggu sebentar ya."
Hafiz segera mengukur panjang kain dan menyerahkan kepada si pelanggan.
Namun saat menerima potongan kain tersebut, si pembeli langsung protes.
P: "Hanya segini kainnya? Kok lebih pendek daripada di toko-toko lainnya, ya? Aku pergi ke tempat lain saja."
Dan pelanggan itu pun meninggalkan toko.
H: "Ada apa ini? Kenapa hal seperti ini terulang terus?"
Hafiz menggeleng karena frustasi.
H: "Pasti ada yang bisa kulakukan. Betul! Aku akan berpura-pura menjadi pembeli dan melihat apa yang dilakukan toko-toko lain."
Hafiz pergi ke toko terdekat.
H: "Aku mau membeli 10 jengkal kain sutra."
Allahu Akbar! seorang laki-laki dengan telapak tangan raksasa keluar untuk mengukur kain tersebut.
H: "Jadi inilah sebabnya para pembeli mendapatkan kain lebih panjang."
Hafiz pulang dengan memeras otak sepanjang malam. 
H: "Tentu saja! Wajar kalau kain yang diukur dengan jengkal tanganku yang kecil ini lebih pendek daripada yang diukur dengan jengkal tangan yang besar."
Hafiz menemukan sebatang kayu untuk mengukur kain. Kayu ini lebih panjang daripada panjang jengkal terbesar disemua toko yang ada.
H: "Mulai sekarang aku akan menggunakan kayu ini, bukan jengkal tanganku."
Hafiz mengukur beberapa kain dengan batang kayu tersebut dan menjualnya. Tak lama kemudian toko Hafiz penuh sesak dengan pelanggan.
P1: "Apakah benar Hafiz menawarkan kain lebih panjang?"
P2: "Ya, dia sangat pemurah dan baik hati."
Pemilik-pemilik toko lainnya marah besar. 
J1: "Hafiz mencuri semua pelanggan kita!"
Dengan wajah marah , para pemilik toko mendatangi toko Hafiz.
J2: "Benarkah yang kami dengar, Hafiz? Bahwa kau mengukur kain menggunakan kayu, bukan dengan jengkal?"
H: "Maaf, Itu karena jengkal tanganku lebih kecil, sehingga ukuran kain yang kujual pun lebih kecil."
Hafiz mencoba menjelaskan apa yang terjadi, meskipun usahanya sia-sia saja.
J3: "Kain biasanya diukur dengan jengkal, bukan batang kayu. Kau curang."
Akhirnya Hafiz harus didenda.
H: "Aku menggunakan kayu karena jengkal masing-masing orang berbeda ukurannya. Apakah itu salah?"
Hafiz merasa diperlakukan dengan tidak adil.
"Tidak, aku tidak bisa tinggal diam dan tidak melakukan apa-apa!"
Hafiz segera pergi kebalai kota untuk bertemu Walikota. Sama seperti Hafiz, di sana sudah ada  banyak sekali orang yang ingin mengeluhkan masalah masing-masing.
W: "Meskipun bendanya sama, tetap jadi masalah karena satuan panjangnya berbeda. Dan masalah yang sama juga akan timbul ketika kita mengukur berat serta volume."
Melihat banyak orang gelisah, Walikota berpikir.
W: "Kita harus menentukan satuan ukur yang dapat digunakan semua orang."
Walikota menggelar pertemuan dengan para ilmuwan dan penduduk kota.
"Apa yang harus dijadikan standar untuk mengukur panjang?" tanya Walikota. "Oh ya, standar ini harus cukup sederhana untuk dimengerti semua orang."
Tak lama kemudian, seseorang mengajukan usul.
I1: "Bagaimana kalau menggunakan garis bujur bumi?"
I2: "Itu ide yang bagus!"
Semua ilmuwan setuju.
Para ilmuwan berpikir bersama dan mengukur garis bujur bumi. Lalu hasil pengukuran tersebut dibagi 4, dan dibagi lagi dengan 10 juta, dan hasil akhir pengukuran ini disebut meter. 
Akhirnya mereka memiliki satuan ukur untuk panjang. Meter, disingkat "m".
Walikota memberikan batang-batang meteran kepada seluruh penduduk kota.
Sekarang Hafiz dapat mengukur kain dengan meteran.
Keren, kan?

Sayangnya, meter bukanlah jawaban untuk semua masalah.
Orang-orang kembali ke balai kota dan bertanya," Bagaimana kita mengukur benda seperti pensil yang panjangnya kurang dari 1 meter?"
P1: "Benar, 1 meter terlalu panjang untuk mengukur pensil. 1 meter terlalu pendek untuk mengukur jarak dari kota ke pegunungan."
P2: "Benar juga! Kita membutuhkan lebih dari 100 meter!"
Walikota dan para ilmuwan berkumpul lagi untuk berdiskusi.
I: "Untuk mengukur benda yang lebih kecil dari 1 meter, kita harus membagi batang kayu 1 meter menjadi beberapa bagian. Untuk mengukur benda yang lebih bessar dari 1 meter, kita harus menggabungkan beberapa batang kayu 1 meter menjadi satu."
Dan itulah yang mereka lakukan. Mereka membagi 1 meter batang kayu menjadi 100 bagian dan mendapatkan sentimeter, mereka juga menggabungkan 100 batang kayu 1 meter dan mendapatkan hektometer.
Tetapi orang-orang itu tidak puas.
P1: "Bagi lagi menjadi beberapa bagian."
P2: "Tambah beberapa meter lagi."
Mereka terus berpikir dan akhirnya berhasil mendapatkan 2 satuan ukur lagi. Mereka membagi 1 meter menjadi 1000 bagian dan mendapatkan milimeter, mereka menggabungkan 1000 batang kayu 1 meter dan mendapatan kilometer.

Bagaimanapun, pengusaha gabah dan ternak masih saja mengomel karena masalah mereka belum terpecahkan.
G: "Kami juga membutuhkan satuan berat."
Para ilmuwan lalu menciptakan satuan berat. Gram, disingkat "gr".
Sama seperti sebelumnya, masyarakat meminta untuk membagi dan menggabungkan gram.
G: "Berat sehelai kuntum mawar lebih ringan daripada 1 gram. Bagaimana cara kita mengukurnya? Dibutuhkan puluhan ribu gram untuk mengukur berat seekor sapi."
Maka para ilmuwan membagi 1 gram menjadi 1000 bagian dan mendapatkan miligram; mereka menggabungkan 1000 satuan 1 gram dan mendapatan kilogram.

Para pedagang yang menjual minyak dan air masih pusing.
M: "Kita juga membutuhkan satuan untuk minya dan air."
Para ilmuwan menciptakan satuan untuk menghitung volume bagian dalam sebuah kaleng atau wadah. Liter, disingkat "L".
Orang-orang juga meminta untuk membagi dan menggabungkan liter, tentunya.
O: "Dosis obat batuk untuk bayi sangat kecil dibandingkan dengan 1L. Jumlah bahan bakar yang digunakan kapal layar jauh lebih banyak dari 1L."
Dan berulanglah semuanya. Mereka membagi 1L menjadi 1000 bagian dan mendapatkan milimeter; mereka menggabungkan 1000 satuan 1 liter dan mendapatkan kiloliter.

Sejak itu, ketika mengukur kain, Hafiz menggunakan semua satuan panjang (meter, sentimeter, dan milimeter). Hasilnya, ukurannya tepat. Para pelanggan tak lagi kecewa dengan panjang kain yang mereka terima.
Jika kalian mengetahui satuanyang digunakan , maka panjang, berat, volume, dan luas jadi mudah dimengerti. Dan karena hampir semua negara saat ini menggunakan sistem pengukuran metrik tersebut, kalian akan aman dari kesulitan kemanapun kalian pergi.
Wallaahua'lam..

PS: Penentuan satuan ukur yang diceritakan di sini menggunakan perbandingan yang dilakukan di awal penentuan satuan. Satuan panjang (m) sekarang merupakan jarak yang ditempuh cahaya dalam vakum selama 1/299 792 458 sekon (CGPM ke-17, 1983). Satuan massa (kg) merupakan massa sebuah kilogram standar yang berupa silinder yang terbuat dari paduan platinum-iridium yang disimpan di lembaga Timbangan dan Ukuran Internasional (CGPM ke-1, 1899) (Halliday, David and Resnick, Robert dialihbahasakan oleh Silaban, Pantur and Sucipto Erwin. 1985. Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga). Atau silahkan lihat disini.

Referensi: Won, Young-Ju dialihbahasakan oleh Carolina, Linda. 2011. Genius Matematika-Satuan Ukur. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

0 komentar:

Posting Komentar