Jumat, 19 Februari 2016

Bulan

Is singing: BULANku ada lima, rupa-rupa warnanya. Eh? Lihat kebunku, penuh degan BULAN. Oke, coba lagi, BULAN-BULAN didinding diam-diam merayap. Hehe. Lagi lagi, Sim sim terima ka sim sim, sim pan buah rambu tan tan, tan duk u lar ma ti ti, ti kus main di lo teng teng, te ngok ayam ber te lur lur, lu ri jalannya ma ju ju, ju al mi nyak wa ngi ngi, ngi tung duit se pe rak rak, ra kus makanan sa pi pi, pi sang beribu ri bu bu, BU LAN ha nya sa tu tu, tu kul kepala a li li, lihaaat kebunkuuu penuh dengan bungaaa dst, alhamdulillah, setelah nyanyi panjang-panjang nemu juga kata BULAN, yey! :D

Oke, to the point aja (hadeh, masih kebawa-bawa :D). Moon/ Moone/ Mona/ Maenon/ Lunar/ Luna/ Selenic/ Selene/ Bulan itu... bisa dilihat malam hari. Bulan itu tidak punya sumber cahaya sendiri. Ia tampak benderang karena permukaannya memantulkan cahaya matahari. Bulan itu satelit bumi yang terbentuk secara alami bersama-sama dengan proses pembentukan bumi dan merupakan bulan terbesar kelima dalam Tata Surya. Satelit adalah benda langit yang bergerak mengikuti planet.

Diameter bulan adalah 1/4 diameter bumi,  volume bulan 1/64 volume bumi, massa bulan 1/18 maasa bumi, dan percepatan gravitasi bulan 1/6 percepatan gravitasi bumi. Bentuk raut muka bulan tidak rata seperti yang terlihat dari bumi, melainkan terdiri dari pegunungan, kawah, lembah dan laut. Struktur Bulan terdiri dari inti kaya besi, mantel bulan, dan kerak bulan. Pengaruh gravitasi bulan menyebabkan terjadinya pasang surut air laut dan pemanjangan waktu pada hari di Bumi.

Diantara satelit alami lainnya, Bulan adalah satelit terpadat kedua setelah Io (satelit Yupiter). Namun, inti dalam Bulan tergolong kecil, dengan radius sekitar 350 km/ kurang; ukuran inti hanya sekitar 20% dari ukuran bulan secara keseluruhan. Hal ini berbeda dengan benda langit kebumian lainnya yang ukuran inti dalamnya hampir 50% dari ukuran keseluruhan. Komposisi Bulan belum diketahui secara pasti, diduga perpaduan dari besi metalik dengan sejumlah kecil sulfur dan nikel. Analisis mengenai waktu rotasi variabel Bulan menunjukkan bahwa sebagian inti bulan berbentuk cair.

Bulan memiliki atmosfer yang sangat renggang, bahkan hampir hampa. Oleh karena itu, suhu pada permukaan Bulan dapat berubah dengan cepat, tidak ada perambatan bunyi, langit di Bulan berwarna hitam kelam, dan tidak ada kehidupan. Sumber atmosfer Bulan meliputi pelepasan gas dan pelepasan atom (sodium dan potasium) akibat bombardemen tanah Bulan oleh ion angin surya (helium-4) serta argon-40, radon-222, dan polonium-210 yang dilepaskan ke angkasa setelah dihasilkan melalui proses peluruhan radioaktif di dalam kerak dan mantel.

Bulan menyelesaikan orbit lengkap mengelilingi Bumi setiap 27,3 hari sekali (periode sideris). Akan tetapi, karena Bumi bergerak pada orbitnya mengelilingi Matahari pada waktu yang bersamaan, dibutuhkan waktu yang lebih lama bagi Bulan untuk memperlihatkan fase yang sama ke Bumi, yaitu sekitar 29,5 hari (periode sinodik). Urutan fase Bulan dalam satu peroide sinodik adalah sebagai berikut.

Oke, sekian dulu ngetik ala-ala Bulan. Apabila kurang jelas, silahkan pakai kacamata, hihihi. Semoga bermanfaat ^_^

Referensi:
Ensiklopedia IPTEK Jilid 1: Bumi-Ruang dan Waktu
Modul IPA SMK (Formatif)
https://id.wikipedia.org/wiki/Bulan diakses 02 Feb 2016

0 komentar:

Posting Komentar