Senin, 01 Februari 2016

Matahari

Apa bedanya matahari sama bulan? Emm,, Kalau di matahari ada diskon, di bulan nggak ada, hihihi, nggak lucu ya? udah biasa ih tebak-tebakannya. Gini aja, apa beda matahari sama kamu? Ya jelas beda lah. Mau tahu? Eh, bukan tahu makanan, nanti salah paham lagi. Ganti kata lain, want know? hihi, maaf ya, emang rada ala-ala yang punya blog.

Matahari merupakan salah satu bintang di jagat raya yang terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu dan merupakan pusat tata surya kita. Bumi bersama dengan planet lainnya di tata surya bergerak mengelilingi matahari pada garis edarnya masing-masing. Matahari adalah bola gas panas, yang tersusun terutama oleh gas hidrogen (3/4 massa matahari), helium, dan 1,69% nya terdiri dari elemen-elemen berat seperti oksigen, karbon, neon, besi, dll. Ukurannya begitu besar sehingga volumenya setara dengan kira-kira 1.300.000 buah planet seukuran bumi; 109 buah bola bumi dapat menutupi permukaan luarnya. Diameternya sekitar 1.392.684 km dan massanya setara dengan kira-kira 330.000 kali massa bumi (2 x 10 pangkat 30 kg). Matahari berpusar pada porosnya, di khatulistiwanya, dibutuhkan waktu 25 hari untuk menyelesaikan satu putaran. Sedangkan di kutubnya dibutuhkan waktu sekitar 10 hari lebih lama.


Matahari terdiri dari empat lapisan, yaitu inti matahari, fotosfer, kromosfer, dan korona. Di pusat matahari terdapat inti yang mengandung 60% dari seluruh materi matahari. Suhu di dalam inti matahari sangat panas, yaitu sekitar 15 juta derajat C. Di sinilah berlangsung reaksi nuklir yang mengubah hidrogen menjadi helium. Energi yang dihasilkan dari proses ini menyebar dan menembus lapisan hidrogen luar menuju fotosfer. Energi itu mengalir dalam wujud gelombang melewati lapisan hidrogen dalam yang dinamakan zona radiasi. Kemudian energi mengalir menembus lapisan berikutnya, zona penghubung, dimana energi dihantarkan oleh sel-sel konvektif, yaitu arus gas panas yang terus menerus naik dan tenggelam. Selama proses tersebut, sejumlah besar energi dilepaskan yang setelah mencapai waktu puluhan ribu tahun akhirnya mencapai permukaan matahari. Setibanya di permukaan, energi lolos ke antariksa dalam wujud panas, cahaya, dan berbagai jenis radiasi lainnya. Cahaya dan panas sangat dibutuhkan sebagai sumber kehidupan di bumi. Namun, bentuk radiasi lainnya seperti sinar ultraviolet dapat memicu bahaya bagi kehidupan di bumi, oleh karenanya atmosfer bumi melindungi kita dari sebagian besar radiasi tersebut.

Fotosfer adalah bagian permukaan matahari yang dapat kita lihat sehari-hari, atau disebut juga lapisan cahaya. Lapisan ini mengeluarkan cahaya sehingga mampu memberikan penerangan. Fotosfer dipenuhi oleh granula bundar yang dibentuk oleh panas yang selalu bergerak dan berupa spikula yang berupa semburan ke atas. Suhu pada lapisan ini lebih dingin dibanding bagian inti, yaitu sekitar 5.500 derajat C dan mempunyai ketebalan sekitar 500 km.

Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer dan bertindak sebagai atmosfer matahari. Kromosfer tersusun dari lapisan hidrogen dan helium setebak 5.000 km. Sisi terjauhnya menyatu dengan lapisan terluar atmosfer yang disebut korona, mempunyai suhu 500.000 derajat C. Lapisan kromosfer dapat terlihat saat terjadi gerhana matahari.
 
Korona menjorok sejauh jutaan kilometer menembus antariksa dan merupakan lapisan yang sangat tipis dan panas. Korona adalah lapisan luar atmosfer matahari, biasanya tidak terlihat karena disilaukan oleh pancaran sinar matahari. Suhu korona mampu mencapai lebih kurang 3 juta derajat C. Warnanya keabu-abuan yang dihasilkan dari adanya ionisasi pada atom-atom akibat suhunya yang sangat tinggi. Korona dapat dilihat pada saat terjadi gerhana matahari total berupa lingkaran putih yang mengelilingi matahari. Korona senantiasa melepaskan aliran partikel yang disebut angin matahari yang merambat jauh menembus tata surya.


Permukaan matahari adalah tempat yang sangat kacau dan penuh dengan ledakan. Setiap selang beberapa saat, dalam waktu singkat pasti muncul semburan energi ke ruang angkasa yang disebut kantar (flare). Letusan yang lebih besar disebut prominensia yang dapat menjulur menembus atmosfer matahari sejauh ribuan kilometer dan berlangsung selama berbulan-bulan. Badai matahari terjadi ketika ada pelepasan seketika energi magnetik yang terbentuk di atmosfer matahari.

Gas panas di permukaan matahari terus bergerak. Oleh karena itu wajah permukaan matahari penuh dengan bercak dan bintik. Bintik-bintik matahari adalah area-area yang lebih gelap dan dingin dari fotosfer yang ukuran bentangnya berkisar ribuan hinga puluhan ribu kilometer. Bintik-bintik tersebut disebabkan oleh medan magnet yang sangat kuat di dalam matahari, yang melambatkan aliran panas dari lapisan-lapisan sebelah dalam. Gejala ini mengikuti daur rutin kemunculan setiap sebelas tahun. Lama kemunculannya hanya beberapa minggu. Bintik-bintik matahari terbentuk dan menghilang makin lama makin dekat dengan khatulistiwa. Setelah lenyap seluruhnya di khatulistiwa, daur baru muncul kembali di kawasan lintang tinggi.

Referensi:
Ensiklopedia IPTEK Jilid 1: Bumi-Ruang dan Waktu
Modul IPA SMK (Formatif)
https://id.wikipedia.org/wiki/Matahari diakses 01 Feb 2016

0 komentar:

Posting Komentar